tegangan tinggi pln |
diproses - Sedikitnya 1,3 juta pelanggan PLN rawan putus listrik. Hal ini karena 13 gardu induk (GI) masuk ke dalam lokasi rawan banjir.
"Dari 73 GI di Jakarta, 13 GI masuk di wilayah rawan banjir, Jika penduduk Jakarta delapan juta penduduk dibagi 73 sekitar 100 ribu pelanggan per (GI)," kata Manager Senior Komunikasi Perusahaan PLN Pusat, Bambang, pada acara Antisipasi Banjir di Instalasi Vital PLN, Kamis (27/12) siang di GI Penggilingan, Jakarta Timur.
Hitungan di atas, kata dia, hanyalah hitungan kasar saja, tetapi ini untuk mempermudah penjelasan vitalnya suatu GI bagi masyarakat. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak PLN telah membuat sejumlah langkah antisipasi bencana banjir.
Menurut data dari PLN, 13 GI itu berada di Jakarta Pusat (GI Setiabudi dan GI Karet Lama, di Jakarta Timur GI Penggilingan dan GITET Cawang), di Jakarta Barat (GI Muara Karang Baru, GI Kembangan, GI Angke), dan di Jakarta Utara (GI Gambir baru, GI Pulogadung, GI Priok, GI Pegangsaan, GI Wahana Garuda Lestari, dan GI Tosan Prima).
Direktur Operasi PLN Wilayah Jawa-Bali, Ngurah Adnyana, menjelaskan salah satu langkahnya meninggikan dan memperbaiki infrastruktur dari total gardu sebanyak 462 gardu dari total 500 gardu. PLN telah menggelontorkan dana sebesar Rp 45 miliar untuk meninggikan dan memperbaiki infrastruktur 462 gardu tersebut. "Sisanya 38 gardu ada yang sudah bukan lokasi banjir," ujar dia.
Lebih lengkapnya, kata dia, langkah-langkah antisipasi banjir antara lain, pembuatan tanggul permanen jalan masuk di 13 GI rawan banjir dan penambahan kolam penampungan banjir lengkap dengan pompa air.
Menurut Bambang, GI tervital dari semuanya adalah GITET Cawang, karena dia sumber listrik untuk GI-GI lainnya. Apabila sampai bermasalah bisa terulang lagi dampak kebakaran pada tahun 2009. Terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik, Ngurah menuturkan, akan melakukan kenaikan setiap tiga bulan sekali. "Per triwulan naik tiga persen," ujar dia.
Hitungan di atas, kata dia, hanyalah hitungan kasar saja, tetapi ini untuk mempermudah penjelasan vitalnya suatu GI bagi masyarakat. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak PLN telah membuat sejumlah langkah antisipasi bencana banjir.
Menurut data dari PLN, 13 GI itu berada di Jakarta Pusat (GI Setiabudi dan GI Karet Lama, di Jakarta Timur GI Penggilingan dan GITET Cawang), di Jakarta Barat (GI Muara Karang Baru, GI Kembangan, GI Angke), dan di Jakarta Utara (GI Gambir baru, GI Pulogadung, GI Priok, GI Pegangsaan, GI Wahana Garuda Lestari, dan GI Tosan Prima).
Direktur Operasi PLN Wilayah Jawa-Bali, Ngurah Adnyana, menjelaskan salah satu langkahnya meninggikan dan memperbaiki infrastruktur dari total gardu sebanyak 462 gardu dari total 500 gardu. PLN telah menggelontorkan dana sebesar Rp 45 miliar untuk meninggikan dan memperbaiki infrastruktur 462 gardu tersebut. "Sisanya 38 gardu ada yang sudah bukan lokasi banjir," ujar dia.
Lebih lengkapnya, kata dia, langkah-langkah antisipasi banjir antara lain, pembuatan tanggul permanen jalan masuk di 13 GI rawan banjir dan penambahan kolam penampungan banjir lengkap dengan pompa air.
Menurut Bambang, GI tervital dari semuanya adalah GITET Cawang, karena dia sumber listrik untuk GI-GI lainnya. Apabila sampai bermasalah bisa terulang lagi dampak kebakaran pada tahun 2009. Terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik, Ngurah menuturkan, akan melakukan kenaikan setiap tiga bulan sekali. "Per triwulan naik tiga persen," ujar dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar